Surga di Taman Nasional Merubetiri

Kabupaten Banyuwangi merupakan bagian paling timur Pulau Jawa. Disini Anda akan menemukan surga dunia yang tersembunyi keberadaannya dan tidak banyak orang yang tahu. Saya sendiri ke Kabupaten Banyuwangi ini untuk melakukan kegiatan field trip dari mata kuliah Ekowisata. Dan saya sangat berterima kasih kepada dosen saya tersebut karena memberikan tempat field trip yang sangat indah.

Field trip dilakukan di Taman Nasional (TN) Merubetiri. TN Merubetiri sendiri memiliki beberapa potensi wisata alam yang luar biasa indah. Sejak 1,5 tahun terakhir dinas perhutanan TN Merubetiri mendirikan sebuah usaha pemberdayaan bagi masyarakatnya yang bernama Masyarakat Ekowisata Rajegwesi (MER) yang bertjuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Rajegwesi. Anda tidak perlu khawatir masalah tempat tinggal karena ada 6 homestay yang juga usaha dari MER ini.

Bagaimana cara kita bisa sampai ke TN Merubetiri ini?

Banyak sekali kendaraan untuk mencapai Banyuwangi itu sendiri. Karena kami waktu itu berangkat dari Malang, kami menggunakan kereta api Tawang Alun dengan harga Rp 18.500 . Sesampainya di sana, kami sudah ditunggu oleh mobil (bison, sebutan orang-orang) yang akan membawa kami masuk ke TN Merubetiri. Tentunya sudah kami pesan terlebih dahulu bison tersebut. Kami menggunakan bison karena kami sampai di Banyuwangi sudah larut malam. Jika Anda ingin lebih hemat, Anda bisa menggunakan berbagai angkutan umum yang ada. Dari stasiun KA Kalibaru – Terminal Jajag menggunakan bis, Jajag – Pesanggar/ Sanggar juga menggunakan bis, lalu dari Sanggar – Sarongan tersedia juga bis, dan yang terakhir kita bisa naik taksi (sebutan truk oleh orang sana) dari Sarongan – Sukamade dan itu cuma mengangkut 2x sehari, dari Pesanggerahan menuju Sukamade pukul 10 pagi dan balik pukul 5 sore.

Seperti kata saya di atas, Di TN Merubetiri ini sudah ada penginapan atau bahasa gaulnya homestay. Tarifnya sih murah Rp 20.000 per malem, makannya Rp 10.000 buat sekali makan (hitung saja kalau kita makan 3x yah jadi Rp 30.000). Dan pada total akhir, sehari di sana menghabiskan Rp 50.000. Murah bukan?

Karena saya dan rombongan di sini tidak cuma buat jalan-jalan, jadi sudah ada agenda kegiatanya.

Pertama sih, kita langsung ke Pantai Rajegwesi buat menunaikan tugas dari Bapak Dosen. Kita kemarin mendapat petunjuk jalan dari Ibuk pemilik homestay sama warga sekitar. Emang seharusnya ada guide di sini yang siap mengantarkan Anda sekalian berkunjung ke tempat-tempat indah di sini tentunya. Satu guide di sini dipatok harga Rp 50.000 tiap 5 orangnya.

Balik lagi ke Pantai Rajegwesi, dari penampakan awal pantai ini cakep banget. Cakepnya, sebelum menemukan pantai Anda bakal melewati persawahan warga. Emang nggak terlalu putih pasir di pantai ini, tapi Anda tidak bakal nyesel gan. Kalau ke sini bertepatan sama pulangnya orang melaut, Anda bakal ngeliat warga yang saling gotong royong buat ngangkat perahu ke daratan. Jadi, di sini orang yang tidak bisa melaut entah itu sakit, tua, anak-anak, ataupun tak punya kapal namun ikut membantu bakal diberikan 1 atau 2 ikan.

 IMG_5428

Lanjut ke tempat pembuatan biogas dan gula aren (masih di satu lokasi yang sama). Di sini saya baru ketemu sama guide-nya nih, masih remaja juga tidak beda jauhlah sama rombongan saya. Bagi yang suka legen biasanya pemilik pohon akan menawarkan kepada Anda, sepuluh ribu rupiah saja tidak akan habis walaupun diminum orang 10. Namun, legen di sini berbeda dari yang ada di tempat asal saya, Gresik.

IMG_5516 IMG_5488

Teluk Hijau. Mungkin butuh waktu 1-1,5 jam perjalanan kaki buat sampai di Teluk Hijau dan jalan yang dilewatin bukan jalan beraspal, tapi jalan setapak naik-turun bukit. Buat yang tidak terbiasa jalan pasti capek, tapi emang rasa capek bakal terbayar lunas dengan kecantikan Teluk Hijau ini (ada harga, ada kualitas lah). Pasirnya putih, alus banget pula, cuman ada jejak kaki anjing di sini. Gila! Apa gak surga nih?

DPP_166 copy

Jadi, di sini juga sebenernya ada air terjun, tapi ada cuma kalau musim penghujan (musiman lah yah). Pilihannya ada 2, mau ke sini lihat Teluk Hijau + air terjun? Bisa dateng waktu musim hujan dan jalanan jadi becek. Atau, Teluk Hijau + jalanan biasa aja? Pilihannya pasti musim kemarau. Semua kembali pada Anda.

IMG_5804

Hampir ketinggalan, ada Pantai Batu Permintaan bisa dilihat sebelum sampai di Teluk Hijau. Karenanya namanya Pantai Batu Permintaan, di sini tidak ada pasir melainkan batu di sepanjang garis pantai. Di sini juga tidak kalah indah dari Teluk Hijau dan dari tumpukan batu-batu tersebut bisa menghasilkan suara yang menurut ane unik jika batu-batunya terhempas ombak. Menurut masyarakat sekitar, jika kita melempar batu yang ada di pantai tersebut ke laut dan mengucapkan keinginan kita maka ada kemungkinan permintaan kita akan terkabul (percaya tidak percaya sih).

DPP_168 copy

Selain dari ketiga tempat tersebut, di TN Merubetiri juga ada Goa (Bunker) Jepang, info yang saya dapat dari guide disana merupakan tempat pertahanan dan sembunyi bangsa Jepang pada masa penjajahan dulu. Ada juga tempat tanaman endemik TN Merubetiri, yaitu bunga  rafflesia. Pantai Sukamade, bagi yang pengen dan ingin melihat penyu-penyu bertelur pada malam hari dan ikut melepaskan tukik-tukik ke pantai. Sebetulnya masih banyak tempat indah lainnya, namun hanya itu yang sempat saya kunjungi.

Baliknya sama saja kayak waktu berangkat.

Ini kelompok field trip saya sama guide-nya

DPP_179

31 Mei 2012

Catatan :

  • Mungkin saat ini sudah banyak rumah warga yang dijadikan homestay dan  tempat pengolahan biogas. Karena dari informasi yang kami dapat waktu itu tidak banyak warga yang mau menjadikan rumahnya sebagai homestay dan tempat pengolahan biogas.
  • Disini sinyal telepon seluler hanya ada dari provider Telkomsel, itupun hanya dibeberapa spot saja.
  • Dan yang terpenting, itu tarif 2 tahun yang lalu. Mungkin ada beberapa perubahan harga bergantung pada kebijakan yang ada. Setahu saya, Kereta Api Tawang Alun naik menjadi Rp 50.000, karena statusnya menjadi ekonomi AC.
  • Semua foto diambil oleh teman saya, Teguh Prasetyo Budi.